Deoxa Indonesian Channels

lisensi

infomasyarakat.com
Rabu, 18 Juni 2025, 17.09.00 WIB
Last Updated 2025-06-18T10:09:06Z

Simak ! Ide Kreatif Kapolres Serang pada Program Swasembada Pangan

Advertisement




SERANG, – Program ketahanan pangan (ketapang) yang digaungkan Presiden dan Wakil Presiden RI memunculkan berbagai ide kreatif bagi Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, Selasa (17/06/2025).


Beberapa ide kreatif yang muncul dari alumnus Akpol 2005 sebagai dampak dari program swasembada pangan ini antara lain pembinaan pembuatan pupuk kompos organik berbahan kotoran hewan yang dikerjakan secara otodidak dengan peralatan sederhana.


“Produksi pupuk kompos dikerjakan secara otodidak dengan peralatan mesin yang cukup sederhana. Usaha ini sudah berjalan lebih dari setahun dengan mempekerjakan 6 orang,” ujar Kapolres.


Menurut Condro, munculnya ide membuat pupuk kompos, diawali sejak banyaknya limbah atau kotoran kerbau yang berceceran dianggap mengganggu lingkungan.


Sejak saat itulah, muncul inovasi dari Bripka Hana Heriyana anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kragilan dan Kades Tegal Maja Muhammad Ikhsan untuk mengolah limbah kerbau tersebut menjadi pupuk kompos.


“Limbah kotoran kerbau yang berceceran kemudian dikumpulkan masyarakat kemudian dibeli seharga Rp5 ribu perkarungnya,” ujarnya.


Selain kotoran kerbau, bahan lain yang digunakan dalam proses pembuatan pupuk kompos yaitu jerami, sekam, air tebu atau air gula merah serta cairan EM4 yang berguna untuk menghilangkan bau. Proses pembuatan dibawah bimbingan petugas Dinas Pertanian.


“Peralatan lain yang digunakan untuk proses mengolah limbah ternak menjadi pupuk siap dipasarkan, menggunakan mesin pencacah yang merupakan rakitan sendiri,” jelasnya.


Pupuk kompos produksi anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kragilan dan Kepala Desa Tegal Maja bermerek Pak Bhabin” ini sangat ramah lingkungan dan mampu meminimalisir biaya operasional serta menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi jika terus ada campur tangan dari pemerintah daerah.


“Pembuatan pupuk kompos Pak Bhabin ini dapat membantu pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional secara berkesinambungan. Selain itu memiliki peluang bisnis yang cukup bagus, serta membantu program Polisi Peduli Pengangguran (Poliran),” kata Condro.


Kemudian ide kreatif lainnya yaitu memanfaatkan perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan pertanian dengan menyalurkan corporate social responsibility (CSR) berupa obat-obatan (insektisida, herbisida dan fungisida) serta pupuk kimia yang langsung diterima para petani jagung setelah mengajukan luasan lahan yang akan ditanam.


“Kami pun melakukan kontrak kerja dengan perusahaan dengan membeli seluruh hasil panen sesuai harga pasaran,” jelasnya.


Kapolres menjelaskan bahwa seluruh hasil panen diberikan kepada kelompok tani dijadikan modal awal untuk perluasan dan keberlangsungan program ketahanan pangan.


“Jadi hasil hasil panen seluruh diberikan kepada kelompok tani untuk dijadikan modal awal perluasan lahan garapan serta keberlangsungan program ketahanan pangan,” tandasnya.


Dengan pola “Keroyok Bareng”, Kapolres berharap ide kreatif program swasembada pangan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat serta keberlanjutan ketahanan pangan.


“Dengan program swasembada pangan yang berkelanjutan, insha Allah masyarakat petani menjadi sejahtera dan angka pengangguran bisa diatasi,” ujar Condro.


“Saya juga berharap gerakan ketahanan pangan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk ikut serta dalam pemanfaatan lahan serta sumber daya lokal,” tandasnya.